Perbedaan Preloved dan Thrifting – Dalam era di mana kesadaran akan lingkungan semakin meningkat, konsep konsumsi berkelanjutan menjadi perhatian utama bagi banyak individu.
Salah satu aspek penting dari konsumsi berkelanjutan adalah mengurangi limbah dan penggunaan sumber daya alam dengan memanfaatkan barang bekas atau preloved.
Trend membeli barang bekas yang memiliki kualitas yang masih bagus ini menjadi salah satu cara generasi milenial untuk tetap trendy tanpa harus bayar mahal.
Tetapi ngomong-ngomong soal barang bekas preloved jadi keinget soal thrifting.
Jadi, apa perbedaan preloved dan thrifting? Yuk, temukan jawabannya di bawah ini.
Apa itu Preloved?
Preloved mungkin bisa dianggap sebagai istilah yang lebih elegan untuk menyebut barang bekas atau secondhand.
Namun, istilah ini membawa konotasi yang lebih positif karena menekankan pada nilai dan cerita di balik barang-barang tersebut.
Barang preloved bisa berupa pakaian, sepatu, perabotan, buku, perangkat elektronik, dan banyak lagi.
Ide utamanya adalah untuk memberi barang tersebut kehidupan kedua daripada membiarkannya teronggok di tempat pembuangan akhir.
Apa itu Thrifting?
Thrifting adalah istilah yang merujuk pada kegiatan mencari, membeli, dan menemukan barang-barang bekas atau secondhand.
Seperti pakaian, perabotan, aksesori, dan lainnya, dengan cara berburu atau menjelajah toko-toko barang bekas, pasar loak, bazar barang bekas, atau bahkan melalui platform online.
Aktivitas ini telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan individu yang mencari cara untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan, unik, dan hemat biaya.
Perbedaaan Preloved dan Thrifting
Meskipun kedua istilah ini berhubungan dengan barang bekas atau secondhand, ada perbedaan subtansial antara thrifting dan preloved.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara kedua konsep tersebut,
1. Fokus Konsep
Thrifting: Konsep thrifting lebih menekankan pada kegiatan mencari barang bekas dengan cara yang seru dan menarik, sering kali dengan tujuan menemukan barang-barang unik atau langka.
Preloved: Konsep preloved lebih menekankan pada nilai dari barang bekas itu sendiri dan upaya menghidupkan kembali barang tersebut.
Dengan memberinya kehidupan kedua melalui pemilikan dan penggunaan yang baru.
2. Aktivitas vs. Status Barang
Thrifting: Thrifting adalah aktivitas mencari barang bekas, lebih mengacu pada proses mencari dan menemukan barang.
Preloved: Preloved lebih mengacu pada status barang bekas yang telah memiliki pemilik sebelumnya dan sekarang dijual kembali.
3. Lingkup
Thrifting: Istilah thrifting cenderung lebih berfokus pada proses pencarian dan pembelian barang bekas, seringkali dengan tujuan mendapatkan barang unik dengan harga terjangkau.
Preloved: Istilah preloved lebih berkaitan dengan status barang bekas itu sendiri dan ide bahwa barang bekas dapat memiliki nilai dan penggunaan yang berkelanjutan.
4. Penekanan pada Nilai dan Cerita
Thrifting: Meskipun nilai dan cerita barang bekas tetap penting dalam thrifting, penekanannya cenderung lebih pada aspek petualangan mencari barang-barang uni
Preloved: Preloved menekankan nilai-nilai seperti pengurangan limbah, penggunaan ulang, dan pemeliharaan barang bekas dengan nilai dan cerita yang melekat padanya.
Dalam intinya, kedua konsep ini serumpun dalam upaya mengurangi limbah dan mendorong konsumsi yang lebih berkelanjutan.
Tetapi masing-masing memiliki nuansa dan fokus yang berbeda dalam cara mendekati barang-barang bekas.
Nah, jadi sekarang udah ngerti ya apa perbedaan preloved dan thrifting kan?
Ada kabar baik lainnya loh, Anda bisa custom bordir barang-barang hasil perburuan thrifting atau preloved di bordir surabaya.
Cukup dengan biaya yang murah Anda bisa membuat kreasi unik pada barang preloved di bordir surabaya.
Dan juga untuk proses pengerjaanya cepet loh, sat set sekali order langsung jadi.
Tunggu apalagi buruan order disini sekarang juga !!